Kewujudan Allah
seorang ahli fiqh dan seorg ateis telah berdebat secara harmonis seperti berikut:
Ateis : "percayakah engkau mengenai adanya Allah?"
Ahli fiqh : "Ya, tanpa sebarang keraguan."
Ateis : "Apakah engkau pernah melihat-Nya?"
Ahli fiqh : "Tidak pernah."
Ateis : "Apakah engkau pernah mendengar suara-Nya?"
Ahli fiqh : "Tidak pernah."
Ateis : "Apakah engkau pernah mencium bau-Nya atau menyentuh-Nya? "
Ahli fiqh : "Tidak pernah."
Ateis : "Jadi, bagaimana engkau begitu yakin mengenai kewujudan Allah?"
Tanpa menjawab soalan ini, ahli fiqh bertanya kepada si ateis: "Apakah engkau mempunyai otak?"
Ateis : "Tidak pernah."
Ahli fiqh : "Apakah engkau pernah mencium baunya atau menyentuhnya?"
Ateis : "Tidak pernah."
*Hanya manusia yang tidak berakal sahaja tidak mengenali Pencipanya. Betapa malangnya insan yang diciptakan Allah Subhanahu wa Ta ala namun ia tidak mengenali siapa Penciptanya.
